Kata seorang teman, setidaknya minimal
mengabarkan satu berita gembira pada seseorang akan memberikan efek positif
bagi pengabar juga pendengarnya. Lalu saya berandai-andai, bagaimana jika puluhan, ratusan bahkan jutaan
kabar gembira yang kita dengar atau sampaikan setiap hari. Mungkin kita akan
merasa bersemangat menjalani kehidupan tanpa keluh kesah, umpatan bahkan cacian. Hanya saja di zaman modern yang serba instan ini segala kemungkinan begitu
terbuka lebar. Setiap orang punya kesempatan untuk berpendapat secara terbuka
di media umum, entah itu dengan santun atau dengan bahasa
kasar yang buruk, berdasar
ataupun tidak. Semua bisa dilakukan dengan mudah sambil duduk, ngupil,
selonjoran atau tiduran. Banyak orang ingin didengarkan dan merasa perlu untuk
berkomentar tanpa ada tedeng aling-aling. Mereka bebas mengumpat, mencaci,
menghujat apa saja siapa saja. Mungkin slogan bahwa kita adalah bangsa yang
santun sudah tertimbun puing-puing keegoisan kita demi
kepentingan-kepentingan.
Waktu
memang perkasa, ia telah menggiring kita menjadi makhluk yang begitu rumit.
Semakin berkembang pengetahuan kita, semakin rumitlah kita. Padahal tujuan
utama ilmu pengetahuan adalah untuk memudahkan kehidupan. Tapi seiring
perkembangan teknologi yang begitu pesat masalah-masalah
baru muncul saling tumpang tindih minta diselesaikan satu persatu.
Sering muncul celetukan, betapa indahnya masa kanak-kanak. Masa di mana penuh dengan
kegembiraan, tanpa ada kebencian dan rasa dendam. Bagaimana tidak, ketika para orang dewasa sibuk
mencari siapa benar dan siapa salah, anak-anak begitu sederhananya menjalani
peran mereka. Mereka bermain bersama, berselisih mungkin
juga berkelahi karena sesuatu hal, tapi sebentar saja mereka sudah bermain
permainan lain bersama tanpa pernah ingat perselisihan sebelumnya.
Betapa
indahnya pemikiran sederhana mereka, sesederhana kami di Sanggar Biru yang
ingin berbagi sedikit apa yang kami miliki kepada anak-anak. Di Sanggar Biru
ini kami mencoba mengajak mereka untuk berkesenian serta berkarya, bukan untuk
menjadi seorang seniman, artis atau selebritis akan tetapi agar mereka saling mengenal
satu sama lain, memahami tentang perbedaan dan mengajak mereka saling bekerja
sama. Harapan kami dengan berproses, nantinya mereka memiliki rasa empati yang
tinggi kepada sesama serta halus
budinya. Semoga kelak mereka akan menyebarkan benih yang telah kami tanam
kepada teman, saudara dan kerabat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar