Pada dasarnya pertunjukan teater
adalah sebuah ruang untuk bercermin dan berkontemplasi bukan hanya bagi
penonton yang menjadi objek tontonan akan tetapi juga bagi para pelaku seni
yang terlibat di dalamnya. Akan tetapi seiring perkembangan teknologi seakan
hal tersebut sudah mulai terkikis, terkalahkan oleh budaya instan. Kita sudah
terlalu dalam terbuai dalam kemudahan-kemudahan karena hampir semua bisa
dilakukan hanya dengan menggesekkan jari ke layar smartphone. Kita lupa bahwa
segala sesuatunya butuh proses, dari tiada menjadi ada. Kita lupa betapa
berharganya sebuah proses. Ibaratnya, secangkir kopi akan tiada tanpa sebuah
proses. Ia bermula dari biji kopi yang
dipetik, dijemur, disangrai lalu ditumbuk agar menjadi bubuk kopi yang siap diseduh. Belakangan ini kebanyakan dari kita lebih suka kepada hal-hal
yang praktis dan pragmatis. Kemalasan-kemalasan telah membuai kita sehingga menjadikan kita terbiasa apatis. Kita hanya peduli pada kebutuhan pribadi kita. Kita lebih terpesona pada hal-hal hedonis yang hingar bingar, padahal sebenarnya kita tahu bahwa semuanya minim akan pemaknaan atau pendidikan bahkan lebih banyak keburukannya.
Untuk itulah ruang kesenian khususnya
teater hadir untuk mengajak mengingat kembali pentingnya sebuah proses bagi
para pelakunya. Proses yang notabene diibaratkan menjadi tempat untuk menempa
diri dan mengukur daya tahan baik fisik maupun mental. Bisa dikatakan proses
teater adalah sebuah laboratorium kehidupan. Di sana merupakan cerminan sederhana
kehidupan dunia tempat saling bekerja sama dan berbagi serta memupuk rasa
empati kepada sesama. Dan dari sana pulalah orang-orang yang bergelut dengannya
menemukan berbagai macam makna tergantung pada penghayatan masing-masing
pribadi, dengan catatan bahwa itu dilakukan dengan kesungguhan bukan
keterpaksaan.
Selanjutnya, yang
terpenting bukanlah hasil akhir melainkan pada prosesnya, walaupun hasil yang
maksimal tetaplah menjadi target, tapi ia ada ketika proses dilakukan. Dan
biasanya, hasil tak pernah berkhianat pada proses. Mari kita berproses kembali, setidaknya dengan hal-hal sederhana inilah kita berbuat sesuatu untuk bangsa ini.
Setujuu☺☺😊
BalasHapus